BUDAYA NUSANTARA
http://ilmu-semula-jadi.blogspot.com
MENDETEKSI BENDA GAIB
Kata "bertuah" seakan sudah menjadi kata milik
jagad perdukunan alias jagad perklenikan. Terus
terang, awalnya saya sangat ragu menggunakan
kata "tuah" ini. Sebab kata ini mungkin sudah
masuk daftar wajib sensor dan diharamkan.
Kepada para Pembaca santri dan pak kyai yang
budiman, saya mohon maaf … Namun, kata
inilah yang paling "umum" dan dikenal luas oleh
masyarakat. Mohon maaf sebelumnya, bila saya
terpaksa harus ikut-ikutan menggunakan kata
"bertuah" ini. Tidak ada maksud sama sekali
untuk ikut serta melanggengkan kepercayaan
yang mungkin kurang pada tempatnya tersebut.
Saya justeru berharap dengan artikel ini nantinya
pembaca semakin mengenal hakikat benda-
benda. Marilah kita mulai saja. Pertama, benda-
benda pada dirinya sendiri (das ding an sich) itu
bebas nilai. Ia ada dan keberadaannya obyektif.
Sementara yang memberi muatan nilai adalah
manusia, sebagai sosok sang penilai. (sebenarnya
ini juga bisa diperdebatkan,, … namun saya batasi
dengan kalimat ini untuk kemudian nanti bisa
didiskusikan bersama). Contoh: "celurit tetap
celurit." Substansinya ya celurit. Obyektif artinya
kita semua bisa melihat celurit bersama-sama
tanpa berubah substansinya. Kedua, manusia
sebagai sang penilailah yang memberi arti,
makna, fungsi yang disesuaikan dengan fakta,
faktor dan perannya masing- masing. Karena
manusia yang memberi penilaian maka benda
bisa bermuatan subyektif. Celurit bagi saya
merupakan benda yang bermanfaat untuk
membabat rumput yang liar tumbuh di halaman.
Bagi polisi yang menyelidiki kasus pembunuhan,
ditemukannya celurit yang bersimbah darah akan
menjadi barang bukti yang memiliki nilai tinggi di
pengadilan. Bagi orang tua, celurit adalah benda
berbahaya yang harus dijauhkan dari anak-anak.
Dan seterusnya… Kembali ke tema awal: apa
benda "bertuah" alias "berenergi" itu? Benda
bertuah adalah benda yang sudah diberi muatan
nilai tertentu oleh seseorang, nilai itu bisa berupa
"kesaktian", "kemanfaatan", "keberkahan" dan
seterusnya. Sifatnya jelas subyektif tergantung
pada keyakinan dan pengalaman seseorang
bersinggungan dengan nilai-nilai tersebut. Ada
yang menjawab bahwa benda dikatakan bertuah
bila memiliki energi tertentu. Tolok ukur yang
eksak misalnya yaitu sudut tinjau ilmu fisika.
Bahwa setiap benda memiliki kerapatan atom,
energi dan massa tertentu yang berbeda-beda
sehingga materi benda bisa diukur dengan alat
ukur tertentu. Yang jelas, bila benda sudah diberi
muatan nilai akan memiliki nilai subyektivitas
tertentu …Marilah kita memperdalam sudut
pandang ini. Benda apapun itu, pasti memiliki
sebuah "energi spiritual" tertentu. Benda tertentu
akan memiliki keterlibatan dengan sejarah hidup
seseorang. Saat melihat sebuah cincin kawin,
ingatan saya langsung melayang pada saat
pertama kali melamar isteri saya. Saat melihat
keris, ingatan saya langsung melayang pada
bagaimana hebatnya empu nenek moyang kita
berjuang mati-matian untuk membuat benda
cagar budaya tersebut. Dan seterusnya … Energi
spiritual yang melekat pada benda-benda oleh
karenanya bisa dideteksi dengan mempelajari
latarbelakang 'ada'-nya benda tersebut. Itu
sebabnya tombak kyai pleret yang tersimpan di
Kraton Yogyakarta dipercaya "sangat bertuah"
karena memiliki sejarah yang panjang. Atau Keris
Kyai Sengkelat, atau yang lain dan seterusnya ….
Mempelajari riwayat atau sejarah sebuah benda
jelas memerlukan ilmu pengetahuan misalnya
arkeologi, ilmu sejarah dan lain-lain. Ilmu yang
demikian adalah hasil dari olah pikir para sarjana
yang gentur membaca buku referensi dan
akhirnya memiliki keluasan pengetahuan tentang
sejarah sesuatu. Namun, kita tidak menutup mata
dengan adanya ilmu batiniah untuk menerawang
benda-benda bertuah ini. Ilmu batiniah adalah
sebuah fakta yang ada di masyarakat dan hingga
kini masih lestari. Ini adalah budaya spiritual
nusantara Indonesia yang adiluhung lho. Kita
tidak boleh menutup mata dengan menganggap
budaya asing lebih bernilai. Menghargai budaya
asing disarankan, namun lebih luhur lagi juga
menghargai budaya nenek moyang. Untuk itu,
ijinkan saya mengangkat kembali pengalaman
para leluhur dulu untuk mendeteksi apakah
sebuah benda itu bertuah atau tidak. Benda yang
dipercaya "bertuah" banyak wujudnya. Misalnya
cincin berakik yang dipakai sebagai jimat, keris
dan senjata tradisional lain yang dipakai sebagai
piandel (pegangan), berbagai jenis bebatuan
alami. Terkait dengan soal bahan alamiah,
biasanya mengandung unsur bio elektrik tertentu
yang memang bisa dimanfaatkan sebagai alat
kesehatan. Ada benda-benda yang mengandung
unsur magnet alam sehingga bermanfaat untuk
memperlancar peredaran darah dan sebagainya
… Cara mengenalinya dengan membuka-buka
buku untuk mencari info tentangnya. Ada juga
cara mendeteksi dengan jalan mengoptimalkan
peran batin kita. Batin sesungguhnya selain
mampu untuk diajak mengenali hal-hal gaib juga
mampu mengenali nilai esoteris dari benda-
benda. Cara yang saya lakukan biasanya sebagai
berikut: Mengenali benda "bertuah" 1. Lihatlah
dengan cermat benda tersebut. 2. Pakai atau
pegang benda tersebut pelan-pelan saja 3.
Bukalah mata "batin" yang intuitif, dan ketahui apa
yang ada di dalam cincin… Rasakan energi batin
apa yang muncul…dingin, panas, damai, kisruh,
celaka, harapan, kasih sayang…dan seterusnya…
Benda pasti memancarkan sejarah tertentu. Ia
merekam dan menyerap sebuah fakta-fakta dan
riwayat sejarah yang panjang. Ingat benda adalah
saksi bisu yang bisa "bicara" yaitu bahasa alam.
4. Benda bertuah bisa mendatangkan efek negatif
yang tidak kita sadari. Ini bisa akibat energi
alamiah benda tersebut, namun juga ulah "
sesuatu" yang metafisis. 5. Lebih dalam lagi, bila
terasa ada "sesuatu" di dalam benda tersebut
maka lakukan terus pendeteksian. "Sesuatu" yang
saya maksud adalah makhluk halus. (Makhluk ini
bisa mendatangkan perasaan gelisah, anak isteri
tiba- tiba nakal, penghuni keluarga sakit-sakitan, …
disamping mendatangkan efek, misalnya mudah
cari uang, enteng jodoh dan sebagainya) 6. Bila
pendeteksian belum berhasil, maka boleh
menggunakan cara ini: Letakkan benda bertuah
tadi di bawah bantal dan mohonkan pada Tuhan
agar berkenan untuk memberikan informasi
terkait benda tersebut. Makhluk halus biasanya
muncul dalam mimpi … 7. Bila Anda mampu
berkomunikasi dengan makhluk halus
"penunggu" benda tersebut akan lebih baik. Anda
bisa berbagi kebijaksanaan, dan mengajaknya
untuk mengutarakan kenapa dia setia menunggui
benda tersebut dan seterusnya. Banyak benda
bertuah yang diisi oleh paranormal/dukun
dengan makhluk halus untuk tujuan macam-
macam. Misalnya untuk jimat penglaris
dagangan, enteng jodoh, pagar gaib dan
sebagainya … Ini tentu saja perlu dicermati
kemanfaatannya. Bila Anda merasa tergantung
dengan cincik akik yang Anda pakai, apakah ini
mendatangkan manfaat atau tidak baik di dunia
maupun di akhirat? Benda tersebut
mendatangkan kemanfaatan apa tidak dengan
perkembangan spiritual kita khususnya berkaitan
dengan ketauhidan kita pada Gusti Allah… Boleh
jadi di dunia kita mendapatkan manfaat dengan
keberadaan benda-benda tersebut, namun nanti
di dunia kita akan mendapatkan celaka karena
sudah masuk ke wilayah "Mempersekutukan
Tuhan".. jadi ya.. hati-hati… Bila Anda merasa
tidak bermanfaat dan Anda menyadari kesalahan
bahwa Anda sudah terjebak dalam perilaku syirik,
maka langkah Anda adalah melakukan
penyingkiran makhluk halus penunggu benda-
benda tersebut. Benda- bendanya sendiri tetap
boleh dipakai dan dipergunakan sebagaimana
biasanya. Toh, benda kan bebas nilai … yang
memberi nilai kan kita sendiri. Jadi sesungguhnya
OTAK MANUSIA lah yang syirik. Bukan keris,
cincin akik, dan benda- benda budaya tersebut.
Tetap lestarikan budaya spiritual nusantara yang
Adiluhung! Kepada semua saudara dari Sabang
sampai Merauke …dari yang agamanya Islam,
Hindu, Budha, Kristen, Kong Hu Cu, Taoisme,
Aliran Kepercayaan apapun yang Anda
anut..marilah kita bersama-sama hidup guyub
dan rukun. Kalau ada yang kurang jelas.bisa
hubungi saya.matur suwun.
jagad perdukunan alias jagad perklenikan. Terus
terang, awalnya saya sangat ragu menggunakan
kata "tuah" ini. Sebab kata ini mungkin sudah
masuk daftar wajib sensor dan diharamkan.
Kepada para Pembaca santri dan pak kyai yang
budiman, saya mohon maaf … Namun, kata
inilah yang paling "umum" dan dikenal luas oleh
masyarakat. Mohon maaf sebelumnya, bila saya
terpaksa harus ikut-ikutan menggunakan kata
"bertuah" ini. Tidak ada maksud sama sekali
untuk ikut serta melanggengkan kepercayaan
yang mungkin kurang pada tempatnya tersebut.
Saya justeru berharap dengan artikel ini nantinya
pembaca semakin mengenal hakikat benda-
benda. Marilah kita mulai saja. Pertama, benda-
benda pada dirinya sendiri (das ding an sich) itu
bebas nilai. Ia ada dan keberadaannya obyektif.
Sementara yang memberi muatan nilai adalah
manusia, sebagai sosok sang penilai. (sebenarnya
ini juga bisa diperdebatkan,, … namun saya batasi
dengan kalimat ini untuk kemudian nanti bisa
didiskusikan bersama). Contoh: "celurit tetap
celurit." Substansinya ya celurit. Obyektif artinya
kita semua bisa melihat celurit bersama-sama
tanpa berubah substansinya. Kedua, manusia
sebagai sang penilailah yang memberi arti,
makna, fungsi yang disesuaikan dengan fakta,
faktor dan perannya masing- masing. Karena
manusia yang memberi penilaian maka benda
bisa bermuatan subyektif. Celurit bagi saya
merupakan benda yang bermanfaat untuk
membabat rumput yang liar tumbuh di halaman.
Bagi polisi yang menyelidiki kasus pembunuhan,
ditemukannya celurit yang bersimbah darah akan
menjadi barang bukti yang memiliki nilai tinggi di
pengadilan. Bagi orang tua, celurit adalah benda
berbahaya yang harus dijauhkan dari anak-anak.
Dan seterusnya… Kembali ke tema awal: apa
benda "bertuah" alias "berenergi" itu? Benda
bertuah adalah benda yang sudah diberi muatan
nilai tertentu oleh seseorang, nilai itu bisa berupa
"kesaktian", "kemanfaatan", "keberkahan" dan
seterusnya. Sifatnya jelas subyektif tergantung
pada keyakinan dan pengalaman seseorang
bersinggungan dengan nilai-nilai tersebut. Ada
yang menjawab bahwa benda dikatakan bertuah
bila memiliki energi tertentu. Tolok ukur yang
eksak misalnya yaitu sudut tinjau ilmu fisika.
Bahwa setiap benda memiliki kerapatan atom,
energi dan massa tertentu yang berbeda-beda
sehingga materi benda bisa diukur dengan alat
ukur tertentu. Yang jelas, bila benda sudah diberi
muatan nilai akan memiliki nilai subyektivitas
tertentu …Marilah kita memperdalam sudut
pandang ini. Benda apapun itu, pasti memiliki
sebuah "energi spiritual" tertentu. Benda tertentu
akan memiliki keterlibatan dengan sejarah hidup
seseorang. Saat melihat sebuah cincin kawin,
ingatan saya langsung melayang pada saat
pertama kali melamar isteri saya. Saat melihat
keris, ingatan saya langsung melayang pada
bagaimana hebatnya empu nenek moyang kita
berjuang mati-matian untuk membuat benda
cagar budaya tersebut. Dan seterusnya … Energi
spiritual yang melekat pada benda-benda oleh
karenanya bisa dideteksi dengan mempelajari
latarbelakang 'ada'-nya benda tersebut. Itu
sebabnya tombak kyai pleret yang tersimpan di
Kraton Yogyakarta dipercaya "sangat bertuah"
karena memiliki sejarah yang panjang. Atau Keris
Kyai Sengkelat, atau yang lain dan seterusnya ….
Mempelajari riwayat atau sejarah sebuah benda
jelas memerlukan ilmu pengetahuan misalnya
arkeologi, ilmu sejarah dan lain-lain. Ilmu yang
demikian adalah hasil dari olah pikir para sarjana
yang gentur membaca buku referensi dan
akhirnya memiliki keluasan pengetahuan tentang
sejarah sesuatu. Namun, kita tidak menutup mata
dengan adanya ilmu batiniah untuk menerawang
benda-benda bertuah ini. Ilmu batiniah adalah
sebuah fakta yang ada di masyarakat dan hingga
kini masih lestari. Ini adalah budaya spiritual
nusantara Indonesia yang adiluhung lho. Kita
tidak boleh menutup mata dengan menganggap
budaya asing lebih bernilai. Menghargai budaya
asing disarankan, namun lebih luhur lagi juga
menghargai budaya nenek moyang. Untuk itu,
ijinkan saya mengangkat kembali pengalaman
para leluhur dulu untuk mendeteksi apakah
sebuah benda itu bertuah atau tidak. Benda yang
dipercaya "bertuah" banyak wujudnya. Misalnya
cincin berakik yang dipakai sebagai jimat, keris
dan senjata tradisional lain yang dipakai sebagai
piandel (pegangan), berbagai jenis bebatuan
alami. Terkait dengan soal bahan alamiah,
biasanya mengandung unsur bio elektrik tertentu
yang memang bisa dimanfaatkan sebagai alat
kesehatan. Ada benda-benda yang mengandung
unsur magnet alam sehingga bermanfaat untuk
memperlancar peredaran darah dan sebagainya
… Cara mengenalinya dengan membuka-buka
buku untuk mencari info tentangnya. Ada juga
cara mendeteksi dengan jalan mengoptimalkan
peran batin kita. Batin sesungguhnya selain
mampu untuk diajak mengenali hal-hal gaib juga
mampu mengenali nilai esoteris dari benda-
benda. Cara yang saya lakukan biasanya sebagai
berikut: Mengenali benda "bertuah" 1. Lihatlah
dengan cermat benda tersebut. 2. Pakai atau
pegang benda tersebut pelan-pelan saja 3.
Bukalah mata "batin" yang intuitif, dan ketahui apa
yang ada di dalam cincin… Rasakan energi batin
apa yang muncul…dingin, panas, damai, kisruh,
celaka, harapan, kasih sayang…dan seterusnya…
Benda pasti memancarkan sejarah tertentu. Ia
merekam dan menyerap sebuah fakta-fakta dan
riwayat sejarah yang panjang. Ingat benda adalah
saksi bisu yang bisa "bicara" yaitu bahasa alam.
4. Benda bertuah bisa mendatangkan efek negatif
yang tidak kita sadari. Ini bisa akibat energi
alamiah benda tersebut, namun juga ulah "
sesuatu" yang metafisis. 5. Lebih dalam lagi, bila
terasa ada "sesuatu" di dalam benda tersebut
maka lakukan terus pendeteksian. "Sesuatu" yang
saya maksud adalah makhluk halus. (Makhluk ini
bisa mendatangkan perasaan gelisah, anak isteri
tiba- tiba nakal, penghuni keluarga sakit-sakitan, …
disamping mendatangkan efek, misalnya mudah
cari uang, enteng jodoh dan sebagainya) 6. Bila
pendeteksian belum berhasil, maka boleh
menggunakan cara ini: Letakkan benda bertuah
tadi di bawah bantal dan mohonkan pada Tuhan
agar berkenan untuk memberikan informasi
terkait benda tersebut. Makhluk halus biasanya
muncul dalam mimpi … 7. Bila Anda mampu
berkomunikasi dengan makhluk halus
"penunggu" benda tersebut akan lebih baik. Anda
bisa berbagi kebijaksanaan, dan mengajaknya
untuk mengutarakan kenapa dia setia menunggui
benda tersebut dan seterusnya. Banyak benda
bertuah yang diisi oleh paranormal/dukun
dengan makhluk halus untuk tujuan macam-
macam. Misalnya untuk jimat penglaris
dagangan, enteng jodoh, pagar gaib dan
sebagainya … Ini tentu saja perlu dicermati
kemanfaatannya. Bila Anda merasa tergantung
dengan cincik akik yang Anda pakai, apakah ini
mendatangkan manfaat atau tidak baik di dunia
maupun di akhirat? Benda tersebut
mendatangkan kemanfaatan apa tidak dengan
perkembangan spiritual kita khususnya berkaitan
dengan ketauhidan kita pada Gusti Allah… Boleh
jadi di dunia kita mendapatkan manfaat dengan
keberadaan benda-benda tersebut, namun nanti
di dunia kita akan mendapatkan celaka karena
sudah masuk ke wilayah "Mempersekutukan
Tuhan".. jadi ya.. hati-hati… Bila Anda merasa
tidak bermanfaat dan Anda menyadari kesalahan
bahwa Anda sudah terjebak dalam perilaku syirik,
maka langkah Anda adalah melakukan
penyingkiran makhluk halus penunggu benda-
benda tersebut. Benda- bendanya sendiri tetap
boleh dipakai dan dipergunakan sebagaimana
biasanya. Toh, benda kan bebas nilai … yang
memberi nilai kan kita sendiri. Jadi sesungguhnya
OTAK MANUSIA lah yang syirik. Bukan keris,
cincin akik, dan benda- benda budaya tersebut.
Tetap lestarikan budaya spiritual nusantara yang
Adiluhung! Kepada semua saudara dari Sabang
sampai Merauke …dari yang agamanya Islam,
Hindu, Budha, Kristen, Kong Hu Cu, Taoisme,
Aliran Kepercayaan apapun yang Anda
anut..marilah kita bersama-sama hidup guyub
dan rukun. Kalau ada yang kurang jelas.bisa
hubungi saya.matur suwun.
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
BalasHapussedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau